Peran Keluarga Dalam Membangun Motivasi Anak dan Pentingnya Komunikasi Dalam Keluarga

Keluarga merupakan sebuah kata yang memiliki makna yang berbeda. Banyak orang yang memiliki pemikiran sendiri untuk mendefinisakan mengenai arti keluarga. Bahkan, di dalam aspek ekonomi, budaya, dan sosial, “keluarga” tentu saja memiliki arti yang berbeda-beda.

Namun, perlu Anda ketahui bahwa pengertian keluarga secara umum adalah kelompok sosial yang mendasar dalam masyarakat yang umumnya terdiri dari satu atau dua orang tua dan anak-anak mereka.

Orang-orang yang tergabung dalam satu keluarga ini umumnya memiliki komitmen jangka panjang satu sama lain dan sebagian besar tinggal dalam satu atap bersama-sama.

Sejak lahir seorang anak sudah memiliki naluri untuk belajar. Hal ini dikarenakan manusia lahir dengan keterbatasan dan ketidaktahuan. Seiring berjalannya waktu, anak akan beradaptasi dengan lingkungan baru. Seiring bertambahnya usia, anak terus belajar dari lingkungan sekitar dan orang terdekat seperti keluarga.

 

Peran Keluarga Dalam Membangun Motivasi Anak

motivasi keluarga
ilustrasi

Keluarga/ orangtua berfungsi untuk memastikan bahwa anaknya berkembang sehat dan aman, memberikan sarana dan prasana untuk mengembangkan kemampuan sebagai bekal di kehidupan sosial, serta sebagai media dalam menanamkan nilai sosial dan budaya sedini mungkin. Orangtua memberikan kasih sayang, penerimaan, penghargaan, pengakuan, dan arahan kepada anaknya.

Hubungan antara orangtua dan anak sangat penting untuk membangun kepercayaan terhadap orang lain dan diri sendiri. Selain itu juga dapat membantu perkembangan sosial, emosional, dan kognitif pada anak.

Penelitian menyebutkan bahwa hubungan antara orangtua dan anak yang hangat, terbuka, dan komunikatif akan meningkatkan rasa percaya diri dan juga performa di sekolah maupun lingkungan masyarakat. Selain itu anak akan lebih terhindar dari hal-hal negatif seperti, depresi dan penggunaan narkoba.

Upaya memfasilitasi pendidikan anak di luar lingkungan keluarga bukan berarti orang tua lepas tanggung jawab terhadap anaknya. Belajar waktu masih bayi hingga bisa berjalan, merangkak dan berbicara tentu berbeda dengan belajar pada saat anak sudah menempuh pendidikan di sekolah.

See also  Memohon Surga Tertinggi, Surga Firdaus

Hal ini dikarenakan apa yang dipelajari saat kecil adalah hal-hal yang bersifat naluriah atau memang diciptakan seperti itu adanya, sedangkan hal-hal yang dipelajari pada saat sudah menempuh pendidikan di sekolah adalah hal-hal yang lebih rumit dan membutuhkan dorongan-dorongan lain yang disebut motivasi.

Pentingnya keluarga  memotivasi anaknya sebagai dorongan atau semangat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.  Mungkin sebagian dari keluarga  berpikir bahwa hanya tugas gurulah yang mengajar dan mendidik serta memotivasi anak didiknya dan bukan tugas keluarga  dirumah. Justru pikiran seperti itulah yang harus dihilangkan.

Karena proses pembelajaran tidak hanya di sekolah saja dan tidak hanya dididik oleh guru saja, melainkan di keluarga juga harus  mendidik, menuntun, dan memberi motivasi kepada anaknnya agar mereka lebih semangat dalam melaksanakan kewajibannya yaitu belajar. Karena pada era milenial ini siswa lebih mementingkan bermain gadget dibandingkan membaca buku dan belajar.

Padahal gadget tidak hanya berdampak positif saja, namun gadged bisa berdampak negatif pada anak khususnya pelajar.  Peristiwa ini sangat disayangkan. Dengan demikian dukungan terpenting bahkan dari keluarga  karena anak lebih sering bertatap muka dengan keluarganya dibanding dengan guru yang hanya disekolah saja.

Keluarga yang paling dekat dengan anak dan yang bisa memahami sifat anaknya. Bagi siswa atau anak di sekolah dasar yang memang tingkatannya masih di dasar dan belum bisa berpikir secara kritis, yang mana siswa di sekolah dasar ini harus lebih diberi masukan atau dorongan yang positif khususnya dari orangtuanya.

Selain motivasi, orangtua juga sebaiknya memberikan fasilitas yang dibutuhkan anaknya agar dapat menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga tingkat keberhasilan belajarnya lebih optimal.

 

Pentingnya Komunikasi Dalam Keluarga

Komunikasi keluarga
ilustrasi

Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan sesama dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara yang sederhana sampai yang kompleks, dan teknologi kini telah merubah cara manusia berkomunikasi secara drastis.

See also  ODGJ Kah? Polisi Berhasil Menangkap Penginjak Alquran di Sukabumi, MUI Minta Pelaku Diadili Dengan Tegas

Komunikasi merupakan salah satu hal penting yang dibutuhkan dalam keluarga. Bukan tanpa alasan, keluarga menjadi kelompok sosial pertama dan tempat belajar sebagai mahluk sosial. Karakter anak pun dapat terbentuk dari komunikasi tersebut. Apakah pribadinya bisa lebih terbuka, fleksibel, dan ramah. Penting untuk orang tua dalam memberikan komunikasi yang efektif, agar anak lebih bertanggung jawab.

Dalam keluarga, ketika dua orang berkomunikasi, sebetulnya mereka berada dalam perbedaan untuk mencapai kesamaan pengertian dengan cara mengungkapkan dunia sendiri yang khas, mengungkapkan dirinya yang tidak sama dengan siapapun. Sekalipun yang berkomunikasi ibu adalah antara suami dan istri antara ayah dan anak antara ibu dan anak, dan antara anak dan anak, hanya sebagian kecil mereka itu sama-sama tahu, sama-sama mengalami, sama pendapat, dan sama pandangan.

Lebih jauh komunikasi yang baik antar anggota keluarga dibangun di atas dasar kepercayaan, mendengarkan, dan memahami. Semakin efektif cara berkomunikasi, akan semakin kuat pula ikatan kekeluargaannya. Ada 3 manfaat memiliki komunikasi yang akrab dan mesra di dalam keluarga.

1. Memiliki Kepercayaan Diri

Keluarga yang memungkinkan setiap anggotanya bebas mengekspresikan perasaan, pikiran, dan opini biasanya memiliki keprcayaan diri yang cukup tinggi, seperti yang dibuktikan oleh penelitian di University of Delaware. Hal ini diawali dimana pikiran dan pendapat dihargai dan diakui, sehingga tidak malu-malu untuk masuk dan berpartisipasi di lingkungan luar rumah.

2. Have A Good Time

Keluarga yang terlihat akrab biasanya terlihat bagaimana mereka menikmati waktu bersama. Tidak mudah lho bagi anggota keluarga untuk mengutarakan cerita lucu atau lelucon, karena mereka harus memiliki rasa nyaman, aman, dan mau mengambil risiko. Selain itu, situs everydaylife.com menunjukkan bahwa bercanda dan tertawa dapat membantu anggota keluarga merasa lebih dekat satu sama lain.

See also  Inilah Sunnah Rasul Yang Membuat Hubungan Keluarga Semakin Romantis

3. Tepat Mengekspresikan Perasaan

Pernah melihat seseorang yang marah-marah di depan umum hanya untuk urusan yang sepele? Itu salah satu dampak komunikasi yang kurang efektif di tengah keluarga. Menurut University of Florida, komunikasi yang baik dalam keluarga dapat menjadi media tepat untuk mengeskpresikan perasaan, tanpa harus berdebat atau berteriak. Hasilnya kamu bisa lebih terbuka dalam mengutarakan perasaan, memiliki kemampuan memecahkan masalah, dan dapat berbagi pikiran atau ide.

 

Itulah artikel tentang peranan keluarga dan pentingnya motivasi didalam keluarga dalam membangun keluarga sesuai keinginan. Jika ada pertanyaan, silahkan ditulis pada kolom komentar dibawah ini. Dan jika artikel ini bermanfaat, silahkan di bagikan ke teman dan keluargamu ya. Salam team Noak.id