Teladan bagi seorang ayah – Susah mencaria teladan yang sesuai dengan keinginan dan kemauan kita pada kondisi saat ini. Ternyata kondisi era digital sangatlah berpengaruh, dimana ilmu dan informasi serba terbuka selebar-lebarnya, namun terkadang susah mendapatkan apa yang kita inginkan. Seorang ayah perlu memiliki telada yang bisa di contoh dan praktekkan seperti mengendalikan emosi, sikap dan prilaku terhadap anak dan keluarga.
Bagi seorang ayah
Tentu dengan semua keterbukaan informasi dan ilmu pengetahuan, ada dua hal yang utama adalah
1. Meminta pertolongan pada Allah
Meminta kepada Allah adalah karena kita tahu bahwa pundak kita ini tidak sanggup menahan semua beban dan masalah yang ada melainkan dengan Ijin-Nya lah kita sanggup. Sungguh kita ini lemah, maka hanya dengan pertolongan-Nya lah kita menjadi kuat. Hal ini tidak bisa kita bantah, karena kita sebagai mahluk ciptaan-Nya sungguh tidak berdaya sedikitpun tanpa pertolongan-Nya.
2. Mencari guru
Mencari guru juga bukanlah hal yang gampang, ketika kita kembali membaca profil orang-orang besar yang ada didunia ini apalagi pemimpon dari kalangan-kalangan Islam. Sebagai contoh adalah pada zaman terbaik yaitu pada masa para sahabat Nabi. Mereka pasti memiliki guru, guru yang Allah Ridha pada mereka dan merekapun Ridha pada-Nya. Mencari guru yang seperti itu hanya bisa kita dapatkan dengan izin-Nya.
Abu Bakar, Contoh teladan bagi seorang ayah
Biografi Abu Bakar Ra, cukup memberi gambaran mengenai sifat-sifat terpuji dan keteguhan keimanannya. Tentunya, sifatsifat Abu Bakar Ra, yang kuat tersebut tidak datang tiba-tiba, namun terbangun dari kebiasaannya sejak kecil. Ada banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kisah Abu Bakar Ra. yang dapat dijadikan bahan untuk mendidik anak.
Pertama
Secara fisik, Abu Bakar Ra. ternyata tidak bertubuh gemuk, tubuhnya biasa-biasa saja bahkan terbilang kurus. Artinya, Abu Bakar Ra, terbiasa untuk tidak menuruti hawa nafsu berlebih terhadap makanan. Tubuhnya yang kurus menjadikannya lincah dan memiliki kesehatan prima karena terhindar dari penyakit akibat obesitas.
Selain itu, tubuh Abu Bakar Ra. yang seperti itu juga membantunya untuk lebih bisa menundukkan nafsunya. Karena itu, ia pun memiliki pendirian dan pandangan yang kuat terhadap kebenaran. Namun, hal itu bukan berarti orang yang banyak makan tidak bisa alim. Hanya saja, kebanyakan orang alim mampu menahan nafsu perutnya. Bagi seorang yang menuntut ilmu, menahan makan berlebih justru menjadi aspek penting dalam pembentukan karakter. Oleh karena itu, didiklah anak-anak kita supaya tidak menjadi budak nafsu perut.
Kedua
Abu Bakar Ra. hafal dan sangat paham garis keturunan orang-orang Arab. Dengan memahami garis keturunan, seseorang menjadi mengetahui asal-usulnya, hubungan persaudaraan, dan kisah-kisah dari nenek moyang. Hal ini akan menjadikan seseorang lebih bijak memandang kehidupan. Oleh karena itu, ajarilah anak-anak kita untuk menghafal dan memahami seluk-beluk garis keturunan mereka agar tidak lupa dengan sejarah mereka. Anak yang mengerti asal-usulnya akan tumbuh menjadi orang yang bijak dan mengetahui banyak hal ketika banyak orang tidak mengetahuinya.
Ketiga
Sejak usia muda, Abu Bakar Ra. diajari berdagang dan bahkan ia sudah menjadi pedagang yang jujur dan sukses meski usianya masih muda. Ini adalah pelajaran penting yang bisa kita ajarkan kepada anak-anak kita bahwa mengajari anak berdagang tidak hanya akan menjadikannya bisa membangun fondasi perekonomian sejak kecil, namun juga mengajarinya banyak hal dalam hidupnya. Menjadi pedagang akan mengajari anak bisa mengelola keuangan, kebutuhan hidup, menjadi pribadi yang setia kawan, jujur, dan lainnya. Selain itu, keberhasilan seseorang dalam berdagang bisa menjadi indikasi atas kesuksesan orang tersebut membangun nilai-nilai positif dalam jiwanya.
Keempat
Abu Bakar Ra. sangat kukuh dan kuat dalam memegang kebaikan. Ia tidak mudah terbawa arus perubahan masyarakat yang suka mabuk-mabukan, menyembah berhala, dan hal-hal buruk lainnya. Ia memegang teguh prinsip-prinsip kebaikan yang tertanam dalam hatinya dan agama yang dibawa oleh Nabi Ibrahim As. Oleh karena itu, tanamkanlah keyakinan yang kuat kepada anak-anak kita supaya memegang kebenaran hingga ajal menjemput. Inilah aspek penting yang harus kita tanamkan dan ajarkan kepada anak-anak kita: kekuatan untuk memegang kebaikan. Ajarilah anak supaya kuat memegang kebenaran.
Kelima
Abu Bakar Ra. adalah tipe orang yang mudah akrab dan pandai bergaul. Pada masa jahiliah, ia adalah tokoh yang disegani oleh orang Arab karena pendirian, kebijakan, dan karakternya yang kuat di masyarakat. Ia sudah menjadi tokoh terkenal di kalangan orang Arab pada waktu itu karena kecakapannya tersebut. Selain itu, ia juga mudah akrab dan pandai bergaul dengan masyarakat. Karenanya, banyak orang yang suka dan segan bergaul dengannya. Oleh karena itu, kita bisa mengajari anak-anak kita untuk menjadi pribadi yang menyenangkan dengan menyingkirkan semua penghalang yang memisahkan persatuan dan persahabatan. Kita bisa mendidik anak-anak kita agar mereka akrab dan bergaul dengan semua orang, tidak pandang status, golongan, ras, maupun agama.
Keenam
setelah masuk Islam, Abu Bakar Ra. memiliki keimanan yang sangat kuat, kukuh, dan tidak mudah goyah. Karakternya yang kuat dalam memegang kebaikan dan kebenaran hatinya telah menjadikannya mudah menerima kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah Saw. Artinya, Abu Bakar Ra. sangat kuat pendiriannya terhadap kebenaran sehingga ketika kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah Saw. disampaikan kepadanya, hatinya sangat mudah menerima, sangat cepat, dan tidak ada keraguan.
Ayah sebagai seorang teladan tentu kita bisa mengajarkan anak-anak kita mengenai kekuatan keimanan. Tanamkan keimanan yang kuat di hati mereka sehingga mereka bisa mudah menerima ajaran Islam serta tidak berat menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah Swt. Dengan begitu, anak kita akan mudah menerima setiap kebenaran al-Qur’an. Ia akan kuat memegang nilai-nilai al-Qur’an sebagai bekal utama hidupnya di dunia dan akhirat.
Itulah beberapa hal yang bisa dipelajari dan diajarkan kepada anak-anak kita terkait biografi singkat Abu Bakar.
Reff: Kisah sahabat
Leave a Reply
View Comments