GERAK LEPAS
Tidak mudah bergerak produktif di saat sedang memiliki beban finansial. Lalu tidak sedikit orang yang bertanya kepada Saya, gimana Saya bergerak sebegitu lepas, tanpa ada rasa hambatan apa-apa. Hmm, baiklah. Saya coba ceritakan ulang. Semoga menguatkan.
Ya. Kejadian waktu itu membuat Saya harus nanggung kesalahan orang lain. Karena front end yang berinteraksi adalah Saya sendiri.
Akhirnya mau gak mau dan suka gak suka Saya ketiban harus ambil tanggung jawab.
Kalo mau dibilang kesel, ya kesel. Tapi kesel itu cuma bikin hati kita nyangkut. Gak lepas. Saya memutuskan release aja, maafkan, ridho, bahkan Saya i’tikadkan dalam hati, bahwa ini adalah tanggung jawab Saya, beliau yang lari dan menikmati uang tersebut Saya sudah maafkan.
InsyaAllah di dunia dan akhirat Saya gak mau nuntut apa-apa.
Bagi Saya untuk apa kesal, orangnya lari, gak mau tanggung jawab, score salah dia sama orang, zalim enggaknya, biar Allah yang menilai. Urusan Saya maafin, gerak lepas, ringan hati.
Karena ketika hati kita dongkol, marah, dendam, energi terbaik kita gak akan keluar.
Jadi ini kerja hati pertama Saya: maafkan, ringan, lepas.
Kerja kedua yang Saya lakukan adalah memaklumi perlakuan orang lain.
Vonis ke diri Saya waktu itu adalah hutang. Hutang yang uangnya Saya gak nikmatin. Walaupaun perkaranya adalah hanya tanggung jawab kerugian akibat kesalahan orang lain, tapi orang lain gak akan mau tahu.
Divonis jelek, dicap sebagai anak muda bermasalah, bawa masalah, dan gak semua orang mau nemenin, bahkan gak sedikit yang menstigma negatif. Yasudah. Saya maklum dan pasrah saja. Gak usah banyak klarifikasi, gak usah banyak didebat. Buktikan saja dengan karya.
Saya punya pegangan prinsip, kalo orang lain mau ngomongin Saya jelek, dan ternyata itu benar, ya sudah memang Saya jelek. Saya gak papa. Urusan itu hukumnya ghibah, urusan dia sama Allah.
Kalo pun dia mau fitnah Saya berlebihan, kasih bumbu-bumbu berlebihan, itu juga resiko dia sama Rabb Nya, resiko dia sama kehidupannya sendiri, gak akan mencelakai kehidupan Saya.
Bahkan kadang lucu juga, orang-orang yang Saya gak bermasalah sama mereka, mereka yang paling gencar memusuhi dan menjelekkan.
Ya gak apa-apa.
Prinsip ini yang harus dipegang : berkarya saja, jawab dengan hasil.
Coba Anda bayangkan, Saya bermasalah di keuangan, gak bisnis, malah menulis buku bisnis, malah mengcoaching tentang penjualan, malah membuka komunikasi dengan klien.
Sangat ingat, luka perih ketika Saya masuk dunia edukasi, dilemahkan kanan kiri, dan dianggap gak layak, bahkan sampai ada yang ngasih fatwa gak boleh, karena Saya bermasalah. Huffh… Banyak-banyak istighfar.
Bayangkan kalo Saya baper, bayangkan kalo hati Saya lemah, bayangkan kalo Saya mikirin kata-kata orang lain. Maka gak akan ada buku-buku best seller, gak akan ada Billionaire Store, gak akan ada Billionaire Coach, dan puluhan brand yang menyertai hari ini. 69 brands.
Itulah yang Saya maksud dengan gerak lepas.
Udahlah… lepasin aja, ikhlasin.
Ketika ada kesalahan orang lain, kezaliman orang lain, yang harus Anda tanggung, ya itu bisa jadi karunia Allah agar Anda bertumbuh. Saya pun kalo gak Allah kasih karunia masalah, bisa jadi gak segiat ini berusaha.
Alhamdulillah masalah selesai, otot kerja jiwa dan fisik Saya sudah jauh diatas rata-rata orang lain, karena memang masalah Saya juga jauh diatas rata-rata orang lain. Program pelatihan hidup dari Allahnya berbeda. Saya bersyukur. Benar-benar bersyukur.
Udahlah lepasin aja…
Selama kita kerja bener, gak ngulangin lagi kebodohan yang sama, mau berubah. InsyaAllah Allah tolong.
Ketika ada orang lain yang masih sangka buruk, yang masih vonis buruk, jelek-jelekkan kita di orang lain, bahkan menghambat pertumbuhan jejaring kita karena beliau buka aib kita ke calon mitra bisnis, ya biarin aja. Kita gak bisa ngontrol mulut manusia. Kecuali emang udah mati, disumpal sama kapas. Gak bisa ngomong aneh-aneh lagi.
Dijelekkin ya biarin. Sampai sekarang Saya ambil prinsip begini.
Fokus berbuat, fokus produktif. Di saat orang lain ghibahin kita, kita malah sibuk berbuat, bikin bisnis baru, buka maslahat perputaran bisnis, buka lapangan kerja, kasih benefit ke orang lain. Jelas beda scorenya.
Udahlah… lepasin aja. Biarin.
Gak usah banyak menjelaskan, dilawan, dan sebagainya. Bayar aja, kalo gak sanggup bayar, lalu diinjek-injek, Saya juga sudah ngerasain. Gak apa-apa sama sekali. Kalo kita lurus, nanti Allah juga urus.
Akhirul kalam…
Allah karuniakan keadaan hidup seperti hari ini. Alhamdulillah. Semua karunia Allah. Semua atas ijin Allah.
Hari ini banyak orang menunggu, mengundang, minta dicoaching, siap bayar mahal untuk dibantu A to Z nya. Ya itu hari ini.
Semua itu tidak lepas dari wasilah “GERAK LEPAS”.
Jadi… untuk kawan-kawan yang lagi berjuang, sekali lagi, lepasin, pasrahin, sibukan diri dengan bekerja, berbuat, dan melangkah.
Dimana-dimana kalo tenggelam itu gerak ke permukaan, bukan malah diam kelelep makin dalam.
Jatuh ke lubang itu ya manjat ke atas, bukan nunggu dimangsa binatang di dasar lubang.
Gerak lepas…
InsyaAllah mendoakan kawan-kawan yang membaca tulisan ini, semoga Allah angkat derajat, Allah keluarkan dari kesulitan.
Leave a Reply
View Comments